PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kebudayaan
merupakan seluruh cara hidup manusia. Manusia mempunyai salah satu sifat yang
paling mendasar yaitu berubah atau melakukan perubahan. Perubahan tersebut
tentu mempengaruhi cara – cara hidup manusia beserta masyarakat sekitarnya
sehingga terjadilah perubahan kebudayaan atau yang disebut dengan dinamika
kebudayaan. Dinamika kebudayaan merupakan suatu hal yang unik dan menjadi
perhatian para ahli antropologi. Para ahlipun banyak meneliti hingga
terlahirlah konsep – konsep dinamika kebudayaan yang akan kami bahas disini.
1.2
Rumusan Masalah
Dewasa
ini dengan teknologi yang makin canggih, zaman semakin maju dan ilmu
pengetahuan yang semakin berkembang, maka tidak heran banyak terjadi perubahan
atau pergeseran kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat. Untuk mencapai
perubahan tersebut, harus melalui proses – proses dan setelah itu terlahirlah
kebiasaan baru. Proses dan hasil dinamika kebudayaan itulah yang akan dibahas
disini.
1.3
Tujuan
Tujuan yang hendak
dicapai dalam makalah ini adalah untuk mengetahui konsep-konsep mengenai
pergeseran masyarakat dan kebudayaan, proses belajar kebudayaan sendiri, proses
evolusi sosial, proses difusi, akulturasi dan pembaharuan atau asimilasi dan
perubahan atau inovasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan.
Dinamika masyarakat
berasal dari
kata dinamika dan masyarakat. Dinamika berati
interaksi atau interdependensi antara masyarakat satu dengan yang lain,
sedangkan masyarakat adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi
dan bersosialisasi serta mempunyai tujuan bersama.
Maka Dinamika
Masyarakat merupakan suatu kehidupan masyarakat yang terdiri dari
dua atau lebih individu dalam suatu wilayah yang memiliki hubungan psikologis
secara jelas antara masyarakat yang satu dengan yang lain dan berlangsung dalam
situasi yang dialami.
Untuk menganalisa
secara ilmiah tentang gejala-gejala dan kejadian sosial dan budaya di
masyarakat sebagai proses-proses yang sedang berjalan atau bergeser diperlukan
beberapa konsep. Konsep-konsep tersebut sangat perlu untuk menganalisa proses
pergeseran masyarakat dan kebudayaan serta dalam sebuah penelitian antropologi
dan sosiologi yang disebut dinamika sosial (social dynamic). Konsep-konsep
penting tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Internalisasi (internalization).
Proses Belajar Kebudayaan Sendiri disebut Proses Internalisasi. Manusia
mempunyai bakat tersendiri dalam gen-nya untuk mengembangkan berbagai macam
perasaan, hasrat, nafsu, serta emosi kepribadiannya. Tetapi wujud dari
kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh berbagai macam pengaruh yang ada di
sekitar alam dan lingkungan sosial dan budayanya. Maka proses internalisasi
yang dimaksud adalah proses panjang sejak seorang individu dilahirkan sampai ia
hampir meninggal, dimana ia belajar menanamkan dalam kepribadiannya segala
hasrat, perasaan, nafsu, serta emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya.
2. Sosialisasi (socialization).
Proses sosialisasi. Proses ini bersangkutan dengan proses belajar kebudayaan
dalam hubungan dengan sistem sosial. Dalam proses itu seorang individu dari
masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi
dengan segala macam individu di sekililingnya yag menduduki beraneka macam
peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari.
3. Enkulturasi (enculturation).
Proses Enkulturasi. Dalam proses ini seorang individu mempelajari dan
menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat-istiadat, sistem norma,
serta peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Kata enkulturasi
dalam bahasa Indonesia juga berarti “pembudayaan”. Sorang individu dalam
hidupnya juga sering meniru dan membudayakan berbagai macam tindakan setelah
perasaan dan nilai budaya yang memberi motivasi akan tindakan meniru itu telah
diinternalisasi dalam kepribadiannya.
4. Evolusi kebudayaan (cultural evolution).
Proses evolusi Sosial. yang mengamati perkembangan kebudayaan manusia dari
bentuk yang sederhana hingga bentuk yang semakin lama semakin kompleks. Proses
ini mengenai suatu aktivitas dalam sebuah lingkungan atau suatu adat dimana
aktivitas yang dilakukan terus berulang. Dan aktivitas yang dimaksud biasanya
aktivitas yang menyimpang atau diluar kehendak prilaku. Namun pada suatu ketika
dan sering terjadi aktivitas tersebut selalu berulang (recurent) dalam
kehidupan sehari-hari disetiap masyarakat. Sampai akhirnya masyarakat tidak
bisa mempertahankan adatnya lagi, karena terbiasa dengan
penyimpangan-penyimpangan tersebut. Maka masyarakat terpaksa memberi konsesinya
dan adat serta aturan diubah sesuai dengan keperluan baru dari
individu-individu didalam masyarakat. Proses Mengarah dalam Evolusi
Kebudayaan. Dengan mengambil jangka waktu yang panjang maka akan terlihat
perubahan-perubahan besar yang seolah bersifat menentukan arah (dirctional)
dari sejarah perkembangan masyarakat dan kebudayaan yang bersangkutan.
5. Difusi (diffusion).
Proses difusi yaiu penyebaran kebudayaan secara geografi, terbawa oleh
perpindahan bangsa-bangsa di muka bumi. Proses Difusi dapat dikatakan
Penyebaran Manusia. Ilmu Paleoantropologi memperkirakan bahwa manusia terjadi
di daerah Sabana tropikal di Afrika Timur, dan sekarang makhluk itu sudah
menduduki hampir seluruh permukaan bumi ini. Hal ini dapat diterangkan dengan
dengan adanya proses pembiakan dan gerakan penyebaran atau migrasi-migrasi yang
disertai dengan proses adapatasi fisik dan sosial budaya.
Penyebaran Unsur-Unsur Kebudayaan. Bersamaan dengan penyebaran dan migrasi
kelompok-kelompok manusia di muka bumi, turut pula tersebar unsur-unsur
kebudayaan dan sejarah dari proses penyebaran unsur penyebaran kebudayaan
seluruh penjuru dunia yang disebut proses difusi (diffusion). Salah satu bentuk
difusi dibawa oleh kelompok-kelompok yang bermigrasi. Namun bisa juga tanpa
adanaya migrasi, tetapi karena ada individu-individu yang membawa unsur-unsur
kebudayaan itu, dan mereka adalah para pedagang dan pelaut.
Proses ini dilakukan oleh warga suatu masyarakat, melalui proses
akulturasi (acculturation) dan asimilasi (assimilation). Akulturasi yaitu
Proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan
tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing, sehingga
unsur-unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dan diolah kedalam
kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu
sendiri. Sedangkan Asimilasi. Merupakan Proses sosial yang timbul bila ada
golongan-golongan manusia dengan latar kebudayaan yang berbeda-beda. Kemudian
saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga
kebudayaan golongan-golongan tersebut masing-masing berubah sifatnya yang khas,
dan juga unsur-unsurnya masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur
kebudayaan yang campuran.
7. Proses pembaharuan atau inovasi
(innovation). yang berhubungan erat dengan penemuan baru (discovery dan
invention).
Pembaruan
atau Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber
alam, energi dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan
teknologi baru yang semua akan menyebabkan adanya sistem produksi, dan
dibuatnya produk-produk baru. Proses inovasi sangat erat kaitannya dengan
teknologi dan ekonomi. Dalam suatu penemuan baru biasanya membutuhkan proses
sosial yang panjang dan melalui dua tahap khusus yaitu discovery dan invention.
Discovery adalah suatu
penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru, baik berupa suatu alat baru,
ide baru, yang diciptakan oleh individu atau suatu rangkaian dari beberapa
individu dalam masyarakat yang bersangkutan. Discovery baru menjadi invention
apabila masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru
itu. Pendorong Penemuan Baru.
B. Peristiwa Kebudayaan
1. Cultural
Lag
Cultural Lag adalah
peristiwa kebudayaan yang terjadi karena tidak bisanya masyarakat untuk
memahami atau mengikuti suatu perubahan yang terjadi di dalam budaya. Ini dapat
dicontohkan dengan bagaimana teknologi terus berkembang tetapi di lain pihak,
masyarakat sendiri tidak melakukan sebuah perkembangan, dan banyak dari
masyarakat yang masih belum bisa mengejar ketertinggalangan era modernitas
karena kurangnya pengetahuan dan kurangnya kemampuan dalam segi ekonomi. Karena
teknologi yang baru ini tidak bisa dengan begitu saja diperoleh secara gratis oleh
masyarakat melainkan harus membayar harga yang begitu mahal dan tidak semua
masyarakat dapat menggapainya. Maka dari itu terjadilah cultural lag.
2. Cultural
Shock
Cultural Shock adalah
peristiwa kebudayaan dimana masyarakat melakukan perpindahan dari Negara satu
ke Negara yang lain. Tetapi terjadi perbedaan budaya yang jauh antar Negara
tadi dan membuat masyarakat bingung untuk beradaptasi. Keadaan ini lebih
dipengaruhi dengan perbedaan bahasa dan cara berinteraksi sosial. Dapat
dicontohkan dengan, orang Indonesia mendapat beasiswa di Perancis, sedangkan
dia hanya bisa menggunakan Bahasa Inggris bukannya Bahasa Perancis. Tetapi di
Perancis, mereka lebih suka menggunakan Bahasa Ibu mereka. Keadaan ini jelas
akan membuat si orang Indonesia tadi mengalami
Cultural Shock dimana dia akan kebingunan dengan
bahasa yang tidak biasa dia dengar selama ini dan seperti yang kita semua tahu,
Bahasa Perancis jika tidak terbiasa mendengarnya pasti akan susah untuk
dipahami.
3. Cultural
Survival
Cultural Survival
adalah peristiwa kebudayaan yang terjadi karena masyarakat masih menggunakan
budaya yang menurut orang lain sudah punah. Ini terjadi dimana masyarakat
menggunakan budaya sisa dari jaman sebelumnya. Dapat dicontohkan sebagai
berikut, seorang pria menggunakan mantel yang memiliki ekor dan dulunya itu
digunakan untuk berkuda, tetapi masih saja budaya itu digunakan untuk membuat
mantel dalam pernikahan. Inilah yang dimaksud dengan cultural survival.
4. Cutural
Conflict
Cultural Conflict.
Cultural Conflict adalah peristiwa budaya yang terjadi karena adanya
perselisihan antara satu sama lain. Maksudnya adalah ada budaya yang berbeda
dari masyarakat satu dengan yang lain tetapi tidak bisa saling berdampingan.
Jadi, muncul konflik diantara mereka yang mana disebut dengan Cultural
Conflict. Dapat dicontohkan dengan adanya pro dan kontra atas terjadinya
perbudakan di Amerika. Hasil dari pro dan kontra tadi adalah perang saudara di
amerika.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dinamika
Masyarakat merupakan suatu kehidupan
masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih individu dalam suatu wilayah yang
memiliki hubungan psikologis secara jelas antara masyarakat yang satu dengan
yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.
Perubahan-perubahan
dipengaruhi oleh gerakan-gerakan sosial dari individu dan kelompok sosial yang
menjadi bagian dari masyarakat. Gerakan sosial dalam sejarah masyarakat dunia
bisa muncul dalam bermacam bentuk kepentingan, seperti mengubah struktur hubungan
sosial, mengubah pandangan hidup, dan kepentingan merebut peran politik
(kekuasaan). Ilmu sosiologi, perubahan sosial dan dinamika gerakan sosial dari
masa klasik sampai kontemporer.
Hukum selalu
berhubungan dengan
masyarakat dan perilaku-perilakunya dalam konteks interaksi
sosial, oleh karena itu
permasalahan hukum selalu
menjadi wacana yang sangat
menarik. Mengapa hukum selalu
menjadi perhatian yang sangat
menarik pada saat
ini, karena perilaku-perilaku dari
masyarakat dalam interaksi sosial
sangat bertalian dengan masalah keadilan. Kaitan yang
erat antara hukum
dan nilai-nilai sosial budaya
masyarakat itu ternyata bahwa
hukum yang baik
tak lain adalah hukum
yang mencerminkan nilai-nilai yang hidup dimasyarakat.
Daftar
Pustaka
Basrowi M.S. Pengantar Sosiologi (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2005).
Doyle Paul Johnson, Teori Sosiologi:Klasik dan Modern
(Jakarta:Gramedia, 1994).
Soejono Soekanto, Sosiologi:Suatu Pengantar (Jakarta:
Rajawali Press, 1987).
Satjipto Rahardjo, Biarkan Hukum Mengalir, ( Jakarta
; Buku Kompas, 2007 )
Sorjono Soekanto, Mengenal Sosiologi Hukum.
(Bandung: PT.Citra Aditya Bakti, 1989),
Gambling In Las Vegas | DrmCD
BalasHapusCasino, 군포 출장샵 Hotel, Nightclub, Nightlife and Venue · MGM 충청남도 출장마사지 Resorts International 포항 출장마사지 offers 태백 출장안마 a number of exciting promotions and rewards. · Borgata Hotel 화성 출장마사지 Casino & Spa is among